Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 03:15:34【Resep】504 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(7)
Artikel Terkait
- Kecemasan orang tua bisa memperparah alergi pada anak
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
- BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif
- Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto
- BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya
- BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor
- Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
Resep Populer
Rekomendasi

Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau

Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang

Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya

BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle

Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan